Hipnotis mulai merambah dunia kedokteran. Mekanisme hipnotis agaknya mirip dengan efek plasebo di mana harapan sang pasien berperan besar dalam proses penyembuhan penyakitnya. Hypnosis dapat membantu pasien menyesuaikan harapan-harapannya agar untuk meminimalkan rasa sakit, kecemasan dan kerusakan yang ditimbulkan penyakit.
Beberapa penelitian menemukan bahwa hipnotis efektif mengatasi beberapa gangguan medis. Mulai dari mengurangi migrain hingga menurunkan tekanan darah, mengendalikan serangan asma, mengurangi gejala keringat dingin pada malam hari dan mengurangi efek samping kemoterapi.
2 buah penelitian dari Swedia baru-baru ini menemukan bahwa menjalani hipnoterapi 1 jam seminggu selama 12 minggu dapat meredakan gejala sindrom iritasi usus pada 40% pasien, sedangkan pada kelompok tanpa hipnotis hanya 12%. Bahkan efek positifnya dapat berlangsung sampai 7 tahun.
Hypnotherapy biasanya dimulai dengan terapis menginstruksikan pasien untuk bersantai, bernapas lambat, kemudian memfokuskan perhatiannya secara penuh. Beberapa versi hipnotis lainnya meminta pasien membayangkan dirinya sendiri berada di pantai atau di tempat lain yang menyenangkan dan menikmati pemandangan, suara dan sensasi yang dibayangkan.
Setelah pasien bersantai dan fokus, terapis memberikan pesan dan saran yang menenangkan, seperti, "Anda tidak lagi memiliki dorongan untuk merokok" atau "Tidak ada yang perlu ditakutkan." Secara teoritis, pikiran-pikiran itu tetap ada bahkan setelah pasien tersadar dan menghadapi dunia nyata.
Salah satu penelitian yang dilakukan Stanford University meminta peserta penelitian membayangkan dirinya sendiri sedang makan. Hasilnya, sekresi asam lambung peserta penelitian meningkat sebesar 70%.
Dalam sebuah penelitian dari Harvard Medical School yang dipublikasikan di jurnal Lancet tahun 2000, pasien yang dihipnotis selama 15 menit sebelum operasi tidak hanya lebih sedikit memerlukan obat pereda nyeri, tetapi juga membutuhkan waktu operasi yang lebih singkat.
Sebuah penelitian menggunakan pencitraan otak menunjukkan bahwa saat bagian otak yang memproses rasa nyeri aktif, bagian otak korteks cingulate anterior yang memproses perhatian kurang terlibat. Efek ini makin besar pada 10% - 15% orang yang lebih mudah dihipnotis. Namun ada sekitar 30% orang yang tahan terhadap hipnotis karena lebih memiliki sifat curiga.
"Kita bisa mengajarkan orang bagaimana mengatasi rasa sakit dan kecemasannya. Ada kesalahan dalam pengobatan bahwa jika mengalami kerusakan jaringan tubuh, maka pasien seharusnya merasa nyeri. Tapi ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengubah seberapa banyak rasa sakit yang dirasakan," kata David Spiegel, psikiater dan direktur Center for Health and Stress di Stanford University yang telah mempelajari hipnotis selama 40 tahun seperti dilansir Wall Street Journal, Selasa (10/4/2012).
Kini hipnotis atau hipnoterapi telah hadir di kota Medan, tepatnya di Accurate Health Center Medan. Accurate Health Center merupakan pusat pengobatan psikologi bersertifikat yang melayani konsultasi psikologi, hipnoterapi maupun pengobatan psikoterapi (terapi psikologi). Pasien akan diberikan hipnoterapi sesuai dengan jenis penyakit yang di alaminya. Semua jenis penyakit medis dapat dibantu melalui hipnoterapi dan hasilnya cukup baik dan efektif. Untuk gangguan psikologis, seperti kecemasan, gagap berbicara, stres, depresi, gangguan ketakutan, dsb menggunakan hipnoterapi merupakan pengobatan wajib.
Namun, untuk penyakit medis atau fisik, pengobatan hipnoterapi juga akan diberikan jika dibutuhkan disamping akan diberikan pengobatan pijat, akupunktur, fisioterapi, refleksi kaki dan ramuan tradisional. Pengobatan ini adalah pengobatan alamiah, tanpa efek samping dan aman.
Hubungi Accurate Health Center Medan untuk mendapatkan penangananya.
"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan
Hipnotis Efektif Atasi Gangguan Medis
Hipnotis Efektif Atasi Gangguan Medis
4/
5
Oleh
Unknown