Sedang 'berjuang' menurunkan berat badan? Hindari makan bersama teman yang rakus. Bukannya akan membantu menghabiskan makanan Anda, teman makan yang rakus justru membuat Anda melahap porsi yang lebih besar.
Para peneliti mengemukakan, jumlah makanan yang kita konsumsi tidak hanya dipengaruhi oleh berapa banyak porsi yang tersaji di piring. Tapi juga dengan siapa kita makan. Dari sebuah penelitian ditemukan, wanita yang makan dengan teman cenderung melahap porsi makanan dan kecepatan makan yang sama.
Studi yang dilakukan para peneliti di Belanda itu melakukan percobaan pada 70 pasang wanita muda dengan berat badan normal --satu partisipan, satu aktor-- yang duduk bersebelahan untuk makan bersama. Setiap pasangan disajikan makan malam dengan porsi sama dan satu pitcher air putih. Responden lalu diminta untuk mengambil sebanyak/sesedikit mungkin makanan sesuai keinginan mereka.
Dari pengamatan peneliti, para partisipan meniru dengan cepat apa yang dilakukan pasangannya dalam mengambil dan mengunyah makanan. Mereka melakukan hal yang sama dengan rekan semejanya setelah lima detik. Perilaku ini tiga kali lebih mungkin dilakukan wanita saat baru bertemu seseorang untuk lebih mendekatkan hubungan atau lebih mudah mendapat kenalan baru.
Dilansir Daily Mail, penulis penelitian Roel Hermans dari Radboud University, Belanda mengatakan penemuan ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita menggunakan orang lain sebagai 'role model' dalam menerapkan pola makan yang benar.
Namun belum diketahui lebih lanjut apakah mereka melakukannya secara sadar atau tidak. Roel menjelaskan, perilaku makan itu kemungkinan tergantung dari kepribadian masing-masing individu.
"Kami menemukan korelasi yang kuat antara berapa banyak makanan yang dikunyah wanita muda. Ketika orang yang satu makan dengan porsi banyak mereka juga melakukannya. Dan ketika rekannya makan sedikit, responden pun menirunya," ujar Roel.
Ia menambahkan, "Wanita menyesuaikan kebiasaan makannya dengan orang lain khususnya saat dia baru mulai makan. Hal ini dilakukan ketika mereka ingin akrab dengan satu sama lain dan menjaga hubungan sosial yang baik."
Roel mengatakan, pria juga cenderung meniru cara orang lain di sebelahnya makan, namun tidak terlalu memperhatikan norma-norma sosial seperti pada wanita. Misalnya, pria cenderung akan ikut minum alkohol jika temannya juga meminumnya.
Para peneliti dari dari Duke University, Amerika Serikat juga menemukan bahwa pola makan seseorang dipengaruhi oleh kelompok atau orang-orang di sekitarnya. Bila kita berkumpul dengan kelompok teman yang doyan makanan berlemak atau manis, secara tidak sadar kita akan mengikuti cara makan mereka.
Namun yang jadi masalah, ketika seseorang yang mudah gemuk berteman dengan orang berbadan kecil tapi suka makan. Mungkin bagi yang badannya kecil, makan banyak bukanlah masalah. Tapi untuk yang mudah gemuk, mengikuti pola makan temannya yang kurus akan membuat berat badannya bertambah dengan cepat. (sumber: wolipop)
Studi yang dilakukan para peneliti di Belanda itu melakukan percobaan pada 70 pasang wanita muda dengan berat badan normal --satu partisipan, satu aktor-- yang duduk bersebelahan untuk makan bersama. Setiap pasangan disajikan makan malam dengan porsi sama dan satu pitcher air putih. Responden lalu diminta untuk mengambil sebanyak/sesedikit mungkin makanan sesuai keinginan mereka.
Dari pengamatan peneliti, para partisipan meniru dengan cepat apa yang dilakukan pasangannya dalam mengambil dan mengunyah makanan. Mereka melakukan hal yang sama dengan rekan semejanya setelah lima detik. Perilaku ini tiga kali lebih mungkin dilakukan wanita saat baru bertemu seseorang untuk lebih mendekatkan hubungan atau lebih mudah mendapat kenalan baru.
Dilansir Daily Mail, penulis penelitian Roel Hermans dari Radboud University, Belanda mengatakan penemuan ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita menggunakan orang lain sebagai 'role model' dalam menerapkan pola makan yang benar.
Namun belum diketahui lebih lanjut apakah mereka melakukannya secara sadar atau tidak. Roel menjelaskan, perilaku makan itu kemungkinan tergantung dari kepribadian masing-masing individu.
"Kami menemukan korelasi yang kuat antara berapa banyak makanan yang dikunyah wanita muda. Ketika orang yang satu makan dengan porsi banyak mereka juga melakukannya. Dan ketika rekannya makan sedikit, responden pun menirunya," ujar Roel.
Ia menambahkan, "Wanita menyesuaikan kebiasaan makannya dengan orang lain khususnya saat dia baru mulai makan. Hal ini dilakukan ketika mereka ingin akrab dengan satu sama lain dan menjaga hubungan sosial yang baik."
Roel mengatakan, pria juga cenderung meniru cara orang lain di sebelahnya makan, namun tidak terlalu memperhatikan norma-norma sosial seperti pada wanita. Misalnya, pria cenderung akan ikut minum alkohol jika temannya juga meminumnya.
Para peneliti dari dari Duke University, Amerika Serikat juga menemukan bahwa pola makan seseorang dipengaruhi oleh kelompok atau orang-orang di sekitarnya. Bila kita berkumpul dengan kelompok teman yang doyan makanan berlemak atau manis, secara tidak sadar kita akan mengikuti cara makan mereka.
Namun yang jadi masalah, ketika seseorang yang mudah gemuk berteman dengan orang berbadan kecil tapi suka makan. Mungkin bagi yang badannya kecil, makan banyak bukanlah masalah. Tapi untuk yang mudah gemuk, mengikuti pola makan temannya yang kurus akan membuat berat badannya bertambah dengan cepat. (sumber: wolipop)
Teman yang Rakus Bisa Buat Diet Anda Gagal
4/
5
Oleh
Unknown
